Halaman

Jumat, 07 Desember 2012

konsep dasar keperawatan

KONSEP DASAR KEPERAWATAN
TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN

BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

          Virginia Henderson mendefinisikan keperawatan sebagai “penolong individu, saat sakit atau sehat, dalam melakukan kegiatan tersebut yang bertujuan untuk kesehatan, pemulihan , atau kematian yang damai dan individu akan dapat melakukannya sendiri jika mereka mempunyai kakuatan, keinginan, atau pengetahuan”(Harmer dan Henderson, 1955; Henderson, 1996). Proses keperawatan mencoba melakukan hal tersebut dan tujuannya adalah kebebasan. Henderson dalam teorinya mengategorikan empat belas kebutuhan dasar semua orang dan mengikutsertakan fenomena dari ruang lingkup klien berikut ini : fisiologis, psikologis, sosiokultural, spiritual, dan perkembangan. Bersama perawat dan klien bekerjasama untuk mendapatkan semua kebutuhan dan mencampai tujuannya, tujuan keperawatan menurut Virginia Henderson 1955 bekerja secara bebas dengan pekerja pelayan kesehatan lainnya (Tomey dan Alligood, 2006), membantu klien mendapatkan kekuatannya lagi.
         Model konsep keperawatan dijelasakan oleh Virginia Henderson adalah model konsep aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas perawat yaitu mengkaji individu baik yang sakit ataupun sehat dengan memberikan dukungan kepada kesehatan, penyembuhan serta agar meninggal dengan damai.
      Pemahaman konsep tersebut dengan didasari kepada keyakinan dan nilai yang dimilikinya diantaranya : pertama, manusia akan mengalami perkembangan mulai dari pertumbuhan dan perkembangan dalam rentang kehidupan; kedua, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu akan mengalami ketergantungan sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang dapat dipengaruhi oleh polah asuh, lingkungan dan kesehatan; ketiga, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok diantaranya terhambat dalam melakukan aktivitas, belum dapat melaksanakan aktivitas dan tidak dapat melakukan aktivitas.
B.      Rumusan Masalah
Apa definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson ?
Bagaimana konsep dan teori keperawatan menurut Virginia Henderson ?
Bagaimana model keperawatan menurut  Virginia Henderson?
Bagaimana pandangan Virginia Henderson terhadap keperawatan?
Apakah tujuan keperawatan menurut Virginia Henderson ?
Bagaimana karakteristik teori Henderson dalam proses keperawatan ?
Bagaimana contoh penganplikasian dari teori Virginia Henderson?
Bagaimana kekuatan dan kelemahan teori Virginia Henderson?

C.      Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menetahui :
Definisi  teori keperawatan menurut Virginia Henderson
Konsep  dan teori keperawatan menurut Virginia Henderson
Bentuk  model keperawatan menurut  Virginia Henderson
Pandangan  Virginia Henderson terhadap keperawatan
Tujuan  keperawatan menurut Virginia Henderson
karakteristik  teori Henderson dalam proses keperawatan
contoh aplikasi Virginia Henderson
kekuatan dan kelemahan Virginia Henderson
D.     Manfaat
Dapat meningkatkan pengetahuan tentang teori keperawatan menurut Virginia Henderson. Serta menambah bahwa pentingnya mempelajari teori ini untuk melaksanakan praktik keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Definisi Keperawatan Menurut Virginia Henderson

Virginia Henderson memperkenalkan definition of nursing (definisi keperawatan). Definisinya mengenai keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang pendidikannya. Ia menyatakan bahwa definisi keperawatan harus menyertakan prinsip kesetimbangan fisiologis. Definisi ini dipengaruhi oleh persahabatan Henderson dengan seorang ahli fisiologis bernama Stackpole.
Keperawatan menurut Henderson adalah suatu fungsi yang unik dari Keperawatan untuk menolong klien yang sakit atau sehat dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan meningkatkan kemampuan, kekuatan, pengetahuan dan kemandirian pasien secara rasional, sehingga pasien sembuh atau meninggal dengan tenang.
Henderson sendiri kemudian mengemukakan sebuah definisi keperawatan yang ditinjau dari sisi fungsional. Menurutnya, tugas unik perawat adalah membantu individu, baik dalam keadaan sakit maupun sehat, melalui upayanya melaksanakan berbagai aktifitas guna mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau proses meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan, atau pengetahuan untuk itu.





B.       Konsep dan Teori Keperawatan Virginia Henderson
-            Teori Keperawatan Virginia Henderson
Virginia Henderson lahir di Kansas City, Missouri pada 1897. Ia tertarik dengan keperawatan selama Perang Dunia I karena keinginannya untuk membantu personel militer yang sakit atau terluka. Pada tahun 1918, ia belajar keperawatan di Sekolah Perawat Militer di Washington, D.C. dan lulus pada 1921. Kemudian, ia meraih gelar B.S. dan M.A. di bidang pendidikan keperawatan tahun 1926. Sejak 1953, ia menjadi asosiet riset di Yale UniversitySchool of Nursing. Ia menerima gelar Honorary Doctoral dari Catholic University of America, Pace University, University of Rochester, University of Western Ontario, dan Yale University. Bukunya yang di publikasikan antara lain The Nature of Nursing (1960), Basic Principles of Nursing Care (1960), dan The Principles and Practice of Nursing (1939).
          -  Konsep keperawatan
Konsep utama dalam teori Henderson mencakup manusia, keperawatan, kesehatan, dan lingkungan.
1.         Manusia.
     Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan untuk meraih kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta bantuan untuk meraih kemandirian. Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14 komponen yang merupakan komponen penanganan perawatan. Keempatbelas kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Bernapas secara normal
2.      Makan dan minum dengan cukup.
3.      Membuang kotoran tubuh.
4.      Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.
5.      Tidur dan istirahat.
6.      Memilih pakaian yang sesuai.
7.  Menjaga suhu tubuh tetab dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian dan mengubah lingkungan.
8.      Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta serta melindungi integumen.
9.      Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.
10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan, rasa takut, atau pendapat.
11.  Beribadah sesuai dengan keyakinan.
12.  Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.
13.  Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.
14.  Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun pada perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia.
      Keempat belas kebutuhan dasar manudia di atas dapat di klarifikasikan menjadi empat kategori, yaitu komponen kebutuhan biologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual. Kebutuhan dasar poin 1-9 termasuk komponen kebutuhan biologis, poin 10 dan 14 termasuk komponen kebutuhan psikologis, poin 11 termasuk kebutuhan spiritual, dan komponen 12 dan 13 termasuk komponen kebutuhan sosiologis.
        Henderson juga menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak dapat dipisahkan satu sama lain (inseparable). Sama halnya dengan klien dan keluarga, mereka merupakan satu kesatuan (unit).
   Menurut Henderson, keempatbelas kebutuhan dasar yang harus menjadi fokus asuhan keperawatan dipengaruhi oleh :
·         Usia        
·         Kondisi emosional (mood dan temperamen)
·         Latar belakang sosial dan budaya
·   Kondisi fisik dan mental, termasuk : berat badan; kemampuan dan ketidakmampuan sensorik, kemampuan dan ketidakmampuan lokomotif; status mental.
2.         Keperawatan.
       Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat mempunyai fungsi independence di dalam penanganan perawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia (14 komponen di atas). Untuk menjalankan fungsinya, perawat harus memiliki pengetahuan biologis maupun sosial.
3.         Kesehatan.
    Sehat adalah kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi bagi kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati penyakit. Untuk mencapai kondisi sehat, diperlukan kemandirian dan saling ketergantungan. Individu akan meraih atau mempertahankan kesehatan bila mereka memiliki kekuatan, kehendak, serta pengetahuan yang cukup.
4.         Lingkungan.
     Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek lingkungan.
a.  Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun kondisi sakit akan menghambat kemampuan tersebut.
b.      Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
c.       Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.
d.    Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai dasar dalam memberikan resep.
e.    Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran tentang konstruksi bangunan dan pemeliharaannya.
f.    Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan untuk memperkirakan adanya bahaya.
       Dalam pemberian pelayanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat dan klien. Menurut Henderson, hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga tingkatan, mulai dari hubungan sangat bergantung hingga hubungan sangat mandiri.
1.      Perawat sebagai pengganti (subtitute) bagi pasien.
2.      Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien.
3.      Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.
     Pada situasi pasien yang gawat, perawat berperan sebagai pengganti (subtitute) di dalam memenuhi kekurangan pasien akibat kekuatan fisik, kemampuan, atau kamauan pasien yang berkurang. Di sini perawat berfungsi untuk “melengkapinya”. Setelah kondisi gawat berlalu dan pasien berada pada fase pemulihan, perawat berperan sebagai penolong (helper) untuk menolong atau membantu pasien mendapatkan kembali kemandiriannya. Kemandirian ini sifatnya relatif, sebab tidak ada satu pun manusia yang tidak bergantung pada orang lain. Meskipun demikian, parawat berusaha keras saling bergantung demi mewujudkan kesehatan pasien. Sebagai mitra (partner), perawat dan pasien bersama-sama merumuskan rencana perawatan bagi pasien. Meski diagnosisnya berbeda, setiap pasien memiliki kebituhan dasar yang harus dipenuhi. Hanya saja, kebutuhan dasar tersebut dimodifikasiberdasarkan kondisi patologis dan faktor lainnya, seperti usia, tabiat, kondisi emosional, status sosial atau budaya, serta kekuatan fisik dan intelektual.
       Kaitannya dengan hubungan perawat-dokter, Henderson berpendapat bahwa perawat tidak boleh selalu tunduk mengikuti perintah dokter. Henderson sendiri mempertanyakan filosofi yang membolehkan seorang dokter  memberi perintah kepada pasien atau tenaga kesehatan lainnya. Tugas perawat adalah membantu pasien dalam melakukan manajemen kesehatan ketika tidak ada tenaga dokter. Rencana perawatan yang dirumuskan oleh perawat dan pasien harus dijalankan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rencana pengobatan yang ditentukanoleh dokter. Hubungan perawat-pasien-dokter menurut Henderson dapat digambarkan sebagai berikut.

C.  Model keperawatan Virginia Henderson
Virginia Henderson adalah ahli teori keperawatan yang penting yang telah memberi pengaruh Virginia Henderson memperkenalkan definition of nursing (definisi keperawatan). Definisinya mengenai keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang pendidikannya. Ia menyatakan bahwa definisi keperawatan harus menyertakan prinsip kesetimbangan fisiologis.
Definisi ini dipengaruhi oleh persahabatan Henderson dengan seorang ahli fisiologis bernama Stackpole. Henderson sendiri kemudian mengemukakan sebuah definisi keperawatan yang ditinjau dari sisi fungsional. Menurutnya, tugas unik perawat adalah membantu individu, baik dalam keadaan sakit maupun sehat, melalui upayanya melaksanakan berbagai aktifitas guna mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau proses meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan, atau pengetahuan untuk itu. Di samping itu, Henderson juga mengembangkan sebuah model keperawatan yang dikenal dengan “The Actifities of Living”. Model tersebut menjelaskan bahwa tugas perawat adalah membantu individu dalam meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin. Perawat menjalankan tugasnya secara mandiri, tidak tergantung pada dokter. Akan tetapi, perawat tetap menyampaikan rencananya pada dokter sewaktu mengunjungi pasien.
Besar pada keperawatan sebagai profesi yang mendunia. Ia membuat model konseptualnya pada awal 1960-an, ketika profesi keperawatan mulai mencari identitasnya sendiri. Masalah intinya adalah apakah perawat cukup berbeda dari profesi lain dalam layanan kesehatan dalam hal kinerja. Pertanyaan ini merupakan hal yang penting sampai 1950-an, perawat lebih sering melakuakan instruksi dokter. Virginia Henderson adalah orang pertama yang mencarifungsi unik dalam keperawatan.
Pada saat ia menulis pada 1960-an ia dipengaruhi oleh aspek negatif dan positif dari praktik keperawatan pada masa itu. Hal tersebut mencakup:
Ø  Autoritarian dan struktur hierarki di rumah sakit
Ø  Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan fungsi fisik semata
Ø Fakta bahwa mempertahankan kontak pribadi dengan pasien merupakan hal yang tidak mungkin dilakukan pada masa itu
Ø Adanya keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karier keperawatannya di Amerika Serikat di berbagai bidang layanan kesehatan
Selain keinginan untuk menemukan fungsi unik dari kaperawatan, perubahan sosial tidak diragukan lagi memainkan peranan besar dalam perkembangan pandangan dan ide-idenya. Sebagai contoh, bukanlah suatu kebetulan bahwa ilmi perilaku memiliki pengaruh besar pada pandangan dan pendapat kita tentang masyarakat pada 1960-an.
Oleh karena itu inisiatifnya diarahkan pada memberikan perhatian lebih pada aspek-aspek psikososial dari perawatan pasien. Virginia Henderson diminta untuk mempublikasikan model konseptual oleh International Council of Nurses (ICN).
Konstribusi penting oleh Henderson (1966) adalah definisi keperawatan berikut yang saat ini menjadi definisi yang sudah diterima secara umum : “Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, sehat atau sakit, dalam hal memberikan kesehatan atau pemulihan (kematian yang damai) yang dapat ia lakukan tanpa bantuan jika ia memiliki kekuatan, kemauan, atau pengetahuan. Dan melakukannya dengan cara tersebut dapat membantunya mendapatkan kemandirian secepat mungkin.”
Henderson sangat dipengaruhi oleh Edward Thorndyke, yang banyak melakukan penelitian dalam bidang kebutuhan manusia. Berdasarkan teori-teori Thorndyke dan definisinya sendiri tentang keperawatan, Henderson memberi tugas keperawatan menjadi empat belas jenis tugas yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Pembagian asuhan keperawatan menjadi empat belas kebutuhan manusia ini menjadi pilar dari model keperawatannya. Ia menyatakan bahwa :
v  Perawat harus selalu mengakui bahwa terdapat pola kebutuhan pasien yang harus dipenuhi
v  Perawat harus selalu mencoba menempatkan dirinya pada posisi pasien sebanyak mungkin
Sayangnya, tidak selalu memungkinkan bagi seseorang untuk menempatkan diri pada posisi pasien, dan kalaupun memungkinkan hal tersebut tidak selalu pas. Pada situasi ini kebutuhan pasien sulit untuk dipenuhi. Ketika Henderson berbicara mengenai kebutuhan, ia merujuk pada semua kebutuhan dasar dari setiap manusia. Agar perawat dapat membantu pasien memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, diperlukan asuhan keperawatan dasar.
 Oleh karena itu Henderson menyimpulkan bahwa asuhan keperawatan dasar ada pada setiap situasi keperawatan. Situasi tersebut sebagai contoh adalah :
ü  Rumah sakit umum
ü  Rumah sakit jiwa
ü  Institusi untuk penderita cacat mental
ü  Rumah perawatan
ü  Keperawatan distrik
ü  Perawatan di rumah
     Jadi menurut Henderson, lapangan kerja perawat tidak terbatas hanya di rumah sakit umum. Henderson juga menekankan pada pentingnya merencanakan asuhan. Dalam modelnya ia menggambarkan rencana keperawatan, metode skematik untuk pengawasan asuhan. Perencanaan yang cermat akan mengklarifikasi hal-hal berikut :
·         Urutan aktifitas yang harus dilakukan
·         Aktifitas perawat yang harus dan tidak boleh dilakukan
·         Perubahan-perubahan yang harus dibuat
Kita dapat meringkas prinsip-prinsip dasar dari model Henderson sebagai berikut :
·         Fungsi unik dari keperawatan
·         Upaya pasien ke arah kemandirian
·         Asuhan keperawatan dasar berdasarkan kebutuhan dasar
·         Perencanaan asuhan yang akan diberikan
Prinsip-prinsip dasar tersebut menandai era baru bagi keperawatan. Perawat menyadari fungsi dan keunikannya, dan kesadaran ini menandai era baru ketika profesi mulai menelaah sifat aktual dari kerja keperawatan secara lebih kritis dari sebelumnya. Komitmen menuju kemandirian dan autonomi pada pasien juga menandai era baru tersebut. Sebelumnya, terdapat kecenderungan bagi perawat untuk mencoba melakukan semuanya bagi pasien. Penggunaan kerangka kerja berdasarkan kebutuhan untuk membimbing pemberian asuhan dan terutama penekanan pada kebutuhan untuk merencanakan asuhan merupakan prinsip yang sama pentingnya, karena menandai mulainya perawat berpikir secara konstruktif tentang pekerjaannya.
Secara umum, aktifitas keperawatan harus didukung atau ditentukan oleh tindakan terapeutik dari dokter.





D.  Pandangan keperawatan menurut Virginia Henderson
Pandangan Henderson berdasarkan teori keperawatannya dengan melihat individu bahwa jasmani (body) dan rohani (mind) tidak dapat dipisahkan. Menurut Handerson, manusia adalah unik dan tidak ada dua manusia yang sama. Kebutuhan dasar individu tercermin dalam 14 komponen dari asuhan keperawatan dasar(basic nursing care).
Pandangan Pemahaman konsep teori keperawatan dari Virginia Handerson didasari kepada keyakinan dan nilai yang dimilaikinya diantaranya :
Manusia akan mengalami perkembangan mulai dari pertumbuhan dan perkembangandalam rentang kehidupan.
Dalam melaksankan aktifitas sehari – hari individu akan mengalami ketergantungan sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang dapat dipengaruhi oleh pola asuh, lingkungan dan kesehatan.
Dalam melaksanakan aktifitas sehari hari individu dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok diantaranya terhambat dalam melakukan aktifitas, belum dapat melaksanakan aktifitas dan tidak dapat melakukan aktifitas.
E.   Tujuan keperawatan menurut Virginia Henderson
Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh Handerson adalah untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan dan membantu klien untuk mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin. Dimana pasien merupakan mahluk sempurna yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan spiritual yang mempunyai empat belas kebutuhan dasar
Menurut Handerson peran perawat adalah menyempurnakan dan membantu mencapai kemampuan untuk mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam memenuhi empat belas kebutuhan dasar pasien. Factor menurunnya kekuatan, kemauan dan pengetahuan adalah penyebab kesulitan pasien dalam memperoleh kemandiriannya. Untuk itu diperlukan fokus intervensi yaitu mengurangi penyebab dimana pola intervensinya adalah mengembalikan, menyempurnakan, melengkapi, menambah, menguatkan kekuatan, kemauan, dan pengetahuan.
F.   Karakteristik Bekerja Menurut Teori Virginia Henderson
Henderson menulis definisi dari keperawatan sebelum pengembangan konsep dan teori tentang keperawatan. Niatnya adalah untuk mengidentifikasi fungsi-fungsi khusus perawat untuk melakukan dan menjelaskan dasar teoritis dalam praktik keperawatan. Namun demikian, beberapa ciri dari teori dibahas dalam capter 1 dapat diterapkan untuk bekerja Henderson.
1.   Teori ini dapat menjadi konsep sedemikian rupa untuk menciptakan cara berbeda dalam memandang suatu fenomena tertentu.
Henderson menggunakan konsep kebutuhan dasar manusia, biophysiology, budaya, dan komunikasi interaksi. Konsep-konsep yang dipinjam dari disiplin lain daripada yang unik untuk keperawatan. Di satu sisi, orang mungkin melihat koleksi-konsep ini sebagai teori tingkat menengah sejak menggambarkan praktik keperawatan adalah tujuan utama dari Henderson
 Kebutuhan manusia Hierarki Maslow cocok dengan empat belas komponen dasar. Sembilan komponen pertama adalah kebutuhan fisiologis dan keamanan. Sisa lima komponen berurusan dengan cinta dan memiliki, penghargaan sosial, dan kebutuhan aktualisasi diri. Henderson menggunakan konsep biophysiological ketika dia menekankan pentingnya fisiologi dan saldo fisiologis dalam membuat keputusan tentang perawatan. Konsep budaya karena mempengaruhi kebutuhan manusia adalah belajar dari keluarga dan kelompok-kelompok sosial lainnya. Karena itu, Henderson menunjukkan bahwa perawat tidak mampu untuk sepenuhnya menginterpretasikan atau menyediakan semua persyaratan untuk individu kesejahteraan. Paling-paling hanya perawat dapat membantu individu dalam memenuhi kebutuhan manusia.
 Konsep interaksi-komunikasi dapat dilihat dalam tulisan-tulisan Henderson. Dia percaya kepekaan terhadap komunikasi nonverbal adalah penting untuk mendorong ekspresi perasaan. Selain prasyarat untuk memvalidasi kebutuhan pasien adalah hubungan perawat-pasien construktive. Seperti disebutkan sebelumnya, beberapa konsep dapat diidentifikasi dari definisi keperawatan dan empat belas komponen perawatan. Setiap konsep ini dapat saling terkait untuk menggambarkan keperawatan seperti yang dilihat oleh Henderson. Dengan demikian, ia menciptakan cara baru untuk memahami hubungan beberapa konsep dalam definisi nya keperawatan. Bagaimana konsep-konsep saling masih harus diuji.
2. Teori harus logis di alam.
      Definisi Henderson dan komponen yang logis. Perawat membantu individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berkontribusi terhadap kesehatan, pemulihan, atau kematian yang damai dan mendorong kemandirian secepat mungkin. Empat belas komponen panduan bagi individu dan perawat dalam mencapai tujuan yang dipilih. Komponen mulai dengan fungsi fisiologis dan pindah ke aspek psikososial yang dapat menyampaikan bahwa operasi tubuh merupakan prioritas ke status emosional atau kognitif.
3.      Teori harus digeneralisasikan secara relatif dan sederhana.
        Hendersons yang bekerja relatif sederhana namun digeneralisasikan dengan beberapa keterbatasan. Karyanya dapat diterapkan pada kesehatan individu dari segala usia. Perawat berfungsi di berbagai tingkat dan dalam berbagai budaya telah menggunakan definisi Henderson dan komponen dalam praktek mereka. Sebuah kelemahan penting adalah kurangnya pengujian empiris untuk menentukan generalisasi definisi dan empat belas komponen.
4.         Teori dapat menjadi basis untuk hipotesis yang dapat diuji.
       Henderson definisi keperawatan tidak dapat dilihat sebagai sebuah teori, oleh karena itu, adalah mustahil untuk menghasilkan hipotesis. Namun, beberapa pertanyaan untuk menyelidiki definisi keperawatan dan empat belas komponen mungkin berguna. Beberapa contoh pertanyaan-pertanyaan ini:
·         Apakah urutan empat belas komponen diikuti oleh perawat di Amerika Serikat dan negara-negara lain?
·         Apa prioritas yang jelas dalam penggunaan fungsi keperawatan dasar?
·         Apakah perawat awalnya memberikan perawatan untuk menyajikan masalah medis dan kemudian menggunakan fungsi yang unik?
·         Yang daerah khusus klinis praktik keperawatan menyertakan atau mengecualikan komponensepuluh lewat empat belas?
     Henderson adalah seorang penganjur untuk melakukan penelitian di keperawatan. Dia nikmat penelitian diarahkan untuk meningkatkan praktek daripada yang dilakukan sebagai usaha akademis atau teoritis.
5.      Teori berkontribusi dan membantu dalam meningkatkan tubuh secara umum pengetahuan dalam disiplin melalui penelitian dilaksanakan untuk memvalidasi mereka.         
 Ide Henderson praktik keperawatan diterima dengan baik di seluruh dunia sebagai dasar untuk perawatan. Namun, dampak dari definisi dan komponen belum ditetapkan melalui penelitian. Studi empiris yang dirancang dengan baik diperlukan untuk menentukan kontribusi Hendersons untuk pengetahuan tentang praktek keperawatan di seluruh dunia dan hasil pasien. Hal ini akan membantu memvalidasi keyakinan Henderson tentang fungsi unik dari keperawatan.
6.   Teori dapat dimanfaatkan oleh praktisi untuk membimbing dan meningkatkan praktek mereka.
      Idealnya, perawat akan meningkatkan praktik keperawatan dengan menggunakan definisi Henderson dan empat belas komponen untuk meningkatkan kesehatan individu dan dengan demikian mengurangi penyakit. Hasil akhir yang diinginkan akan menjadi ukuran tingkat pemulihan, promosi kesehatan dan pemeliharaan, atau kematian yang damai.
7.     Teori harus konsisten dengan teori valideted lainnya, hukum, dan prinsip-prinsip tetapi akan meninggalkan pertanyaan tak terjawab terbuka yang perlu diselidiki.
        Ada potensi untuk perbandingan untuk definisi Henderson dan komponen dengan teori divalidasi, hukum, dan prinsip-prinsip. Konsep kebutuhan dasar manusia, budaya, kemandirian, dan interaksi-komunikasi secara luas diteliti oleh peneliti perawat serta mereka dalam disiplin sosial dan psikologis. Pada 1980-an, Henderson menulis keperawatan yang harus menerima tanggung jawab untuk melakukan investigasi pada praktek keperawatan. Selanjutnya, fokus harus pada pengukuran kesejahteraan konsumen, kepuasan, dan efektivitas biaya.

G. Contoh Aplikasi Teori Konsep Henderson Pada Praktik Keperawatan.

Pola nafas tidak efektif
a.        Tinggikan kepala tempat tidur
b.      Dorong untuk latihan batuk/nafas dalam.
c.       Beri bantalan pada pagar tempat tidur dan ajarkan pasien menggunakannya untuk isthirahat tangan.

2.      Gangguan pola tidur.
a.       Tentukan kebiasaan tidur biasanya dan perubahan yang terjadi
b.      Berikan tempat tidur yang nyaman dan beberapa milik pribadi mis : bantal, guling.
c.       Tingkatkan regimen kenyamanan waktu tidur mis : mandi hangat, dan massage, segelas susu hangat.
d.      Dorong beberapa aktifitas fisik ringan selama siang hari dan jamin pasien berhenti aktifitas beberapa jam sebelum tidur.
e.       Instruksikan pasien untuk relaksasi.

 




H. Kekuatan Dan Kelemahan Teori Virginia Henderson

Kekuatan
Henderson adalah ahli teori keperawatan yang memberi pengaruh besar pada keperawatan sebagai profesi yang mendunia. Henderson adalah orang pertama yang mencari fungsi unik dari profesi perawat.
Teori Henderson didasari oleh keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karir keperawatannya, bukan teori / model yang abstrak semata.
Henderson mendefinisika profesi keperawatan: bahwa profesi keperawatan adalah profesi yang mandiri yang tidak hanya tergantung pada instruksi dokter.
Asumsi Henderson mempunyai validitas karena mempunyai keserasian dengan riset ilmuan dibidang yang lain seperti konsep Maslow.
Kelemahan
Pandangan dan pendapatnya hanya berfokus pada satu pihak yaitu pada penyembuhan fisik semata atau pada upaya memandirikan pasien


BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan

Konsep keperawatan yang dirumuskan oleh Virginia Henderson dalam definisinya tentang teori keperawatan dan empat belas komponen asuhan keperawatan dasar, tidak rumit dan cukup jelas. Oleh karena itu, dapat digunakan sebagai panduan untuk praktik keperawatan oleh sebagian besar perawat tanpa kesulitan. Banyak idenya disajikan dan digunakan di seluruh dunia baik di negara maju maupun negara berkembang untuk memandu kurikulum keperawatan dan praktek. Hal ini divalidasi oleh permintaan untuk publikasi ICN, yang pada 1972 berada di cetakan ketujuh.
Jika saran dapat dibuat untuk meningkatkan konsep keperawatan Henderson, itu adalah penggabungan teori. Sebagai contoh, akan menarik untuk melihat bagaimana holisme atau teori sistem umum menjelaskan hubungan antara komponen asuhan keperawatan dasar. Konfirmasi dari ada tidaknya daftar komponen yang diprioritaskan diperlukan untuk memperjelas apa yang perawat harus dilakukan jika masalah yang diajukan adalah selain fisik.

B.        Saran
Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang teori-teori keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang teori keperawatan menurut Virginia Henderson yang telah diuraikan dalam makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami teori ini, karena teori ini juga sangat penting bagi perawat untuk menjalankan praktik keperawatan. 
 Ciutkan pos ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar